JAKARTA - Islamophobia atau kebencian terhadap Islam
masih menggejala di Indonesia, bahkan cenderung tidak akan hilang sepanjang
masa serta dilakukan secara sistematis dan cermat oleh pihak-pihak tertentu.
Demikian disampaikan Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi
menyusul beredarnya buku “Lima Kota Berpengaruh di Dunia” yang di dalamnya
terdapat hujatan terhadap Rasulullah SAW.
“Buku itu menyadarkan umat bahwa islamofhobia (kebencian
terhadap Islam) memang riil ada. Kita perlu menyadarkan umat terus-menerus
tentang hal ini,” katanya di Jakarta seperti dilansir oleh NU Online, Senin
(18/6).
Sekjen ICIS menambahkan, cara mereaksi islamophobia itu pun
haruslah pintar dan tidak boleh gegabah. “Kesalahan umat dalam mereaksi
biasanya telah disiapkan jebakan baru yang lebih menyengsarakan umat dengan
tuduhan-tuduhan baru juga,” katanya.
Seperti diwartakan, buku terbitan PT Gramedia Pustaka Utama
berjudul “Lima Kota Paling Berpengaruh Di Dunia” karangan Douglas Wilson asal
Amerika Serikat itu memuat kata-kata yang melecehkan Islam. Dalam buku itu
menyebutkan bahwa "Nabi Muhammad adalah perompak dan perampok yang
memerintahkan penyerangan terhadap karavan-karavan di Mekah."
Pihak PT Gramedia Pustaka Utama menerbitkan buku itu
sebanyak 3000 eksemplar sejak Maret lalu. Setelah mendapatkan kritik keras dari
masyarakat, buku itu telah ditarik dari peredaran dan sebagian dibakar dengan
disaksikan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun beberapa ratus
eksemplar buku itu telah beredar di kalangan masyarakat.
[muslimdaily/risalahtauhidnews]
0 komentar:
Posting Komentar