JAKARTA - Sejumlah organisasi massa (ormas) Islam
meminta pemerintah menggagalkan rencana perluasan Kedutaan Besar Amerika
Serikat yang terletak di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, tak jauh dari
tugu Monas dan Istana Negara.Permintaan tersebut terungkap dalam rapat para tokoh dan
perwakilan ormas Islam di kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia, di Jakarta,
Selasa (31/07/2012).
Hadir dalam rapat tersebut, antara lain, perwakilan dari PP
Permusi, Perti, Hidayatullah, Taruna Muslim, Persis, dan KAHMI.
"Pada prinsipnya, membangun gedung di Indonesia ini
bukan masalah. Namun, ketika pihak yang membangun tersebut adalah sebuah negara
yang sering bertindak zalim kepada umat Islam, maka kita harus
menolaknya," ungkap juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Ismail Yusanto.
Ungkapan Ismail ini disetujui oleh seluruh peserta rapat.
"Ini persoalan penting," jelas Bachtiar Chamsyah, mantan menteri
sosial yang juga ikut dalam pertemuan tersebut.
Sebab, jelas Bachtiar lagi, bangsa Indonesia sudah sejak
lama disetir oleh Amerika Serikat. Sudah saatnya kini pemerintah Indonesia
menunjukkan kedaulatannya di negaranya sendiri.
Ismail juga menjelaskan, jika rencana pembangunan kembali
gedung Kedubes AS ini berjalan mulus maka Indonesia akan menjadi negara dengan
gedung Kedubes AS terbesar dan termegah di dunia. Negara pertama adalah Irak
dengan luas gedung dan lahan 42 hektar. Negara kedua adalah pakistan dengan 7,2
hektar. Sedang Indonesia, 3,6 hektar.
Laporan Asia Time menunjukkan kedua kantor kedubes tersebut
tak ubahnya seperti pangkalan militer AS. (hdtlh/risalahtauhidnews)
0 komentar:
Posting Komentar