Minggu, 17 Juni 2012

Tausiyah Ust. Abu Menyambut Ramadhan di Tahun 1430 H Lalu


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya lagi Mahakuasa untuk memenangkan tentara-Nya dari serangan tentara Ahzab. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan, kekuatan serta perlindungan. Karena pertolongan terbaik hanya dari Allah, perlindungan paling aman hanya dari-Nya dan kemenangan sejati hanya atas izin-Nya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah, Muhammad saw. yang telah menegakkan dakwah tauhid, hingga cahaya kebenaran Islam terpancar di seluruh penjuru bumi. Dengan petunjuk yang dibawanya, para pejuang Islam senantiasa bergerak dalam dakwah dan jihad hingga akhir zaman.
Amma ba’du.
Sesungguhnya, tujuan Allah swt. menciptakan manusia di dunia ini hanyalah semata-mata untuk beribadah, mengabdikan seluruh hidup mereka untuk menaati, menegakkan dan menjalankan perintah-Nya saja. Sebagaimana firman-Nya:
 “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku saja.” (Adz-Dzariyat: 56)
Ibadah adalah amal pelaksanaan syariat yang diturunkan oleh Allah ta’ala kepada Nabi Muhammad saw. (Syariat Islam) secara kaffah (totalitas) dalam segala aspek kehidupan. Baik berupa ucapan maupun perbuatan (amalan) dengan didasari niat semata-mata mencari ridha Allah swt. disertai cinta, mengagungkan, mengharap rahmat Allah dan takut kepada-Nya saja serta tidak takut kepada celaan orang-orang yang suka mencela.
Berkenaan dengan hal tersebut, saya mengingatkan kepada seluruh kaum muslimin agar mempersiapkan diri menyambut hidangan Allah, yakni pintu-pintu ibadah yang dilipatgandakan pahalanya pada bulan Ramadhan yang telah ada di depan mata. Mengapa demikian? Karena bulan Romadhon adalah bulan yang suci lagi penuh barakah.
Rasulullah saw. bersabda, “Telah tiba kepada kamu sekalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah. Allah memfardhukan atas kamu sekalian berpuasa pada bulan itu. Semua pintu-pintu langit dalam bulan itu dibuka dan semua pintu-pintu neraka ditutup, serta dalam bulan itu kehendak setan-setan dibelenggu. Pada bulan ituAllah swt. mempunyai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka barangsiapa yang diharamkan baginya kebaikan (tidak mendapat kebaikan pada malam itu) berarti tidak memperoleh kebaikan.” (H R Ahmad dan Baihaqi dari Abu Hurairah ra.)
 Oleh sebab itu, hendaknya kita benar-benar menyambutnya dengan penuh semangat Mengamalkan bulan Ramadhan sesuai dengan tuntunan sunnah Rasulullah saw, dengan memenuhi rukun-rukunnya dan mengamalkan sunnah dan adab-adabnya seperti
1.      Bersahur
2.      Ta’jil
3.      Berdoa ketika berbuka
4.      Menghindari ucapan-ucapan dan perbuatan yang mencemari kesucian puasa
5.      Bersiwak
6.      Banyak membaca Al-Qur’an dan berdzikir terutama dzikir pagi dan petang, banyak shadaqah dan qiyamullail.
7.      Meningkatkan pengamalan ibadah pada sepuluh hari, seperti beri’tikaf atau lainnya.
Selain itu, hendaknya umat Islam memanfaatkan momentum dakwah tauhid di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Pada bulan inilah Allah ta’ala memenangkan dien-Nya dan mengalahkan setan, pada bulan inilah Allah ta’la menolong para mujahid dan para da’i di jalan Allah, pada bulan ini pula Allah membuka hati orang-orang yang tersesat untuk menuju pada kebenaran Islam.
Hendaknya, kita semua tetap teguh di atas manhaj dan aqidah yang kita yakini serta bertawakkal pada Allah ta’ala. Teruskan dakwah dan perjuangan yang telah kita rintis demi menyambut kemenangan demi kemenangan dakwah tauhid di masa mendatang. (sumber; MAT)

0 komentar:

Posting Komentar