JAKARTA - Ketua Umum DPP PBB MS Ka’ban menilai
penyerangan Komunitas Budha Myanmar terhadap Muslim Rohingya sebagai fenomena
ganjil dialam demokrasi yang ternyata masih menyisakan penindasan terhadap
kalangan minoritas.
“Saya kira itu salah satu fenomena, ketika orang berbicara
tentang demokrasi, ternyata ada masyarakat yang hak-haknya tidak diberikan.
Kita sangat berharap akan lahir ada tokoh Muslim dari Rohingya itu,” Kata
ka’ban kepada arrahmah.com, Jakarta, Sabtu (16/6).
Namun, menurut Ka’ban, kondisi di Myanmar belum banyak memberikan harapan besar, karena
masyarakat mayoritasnya bukan kaum Muslimin.
“Dan jangan lupakan, tetap saja di burma itu mayoritas
Budha,” ungkapnya.
Tambahnya, fenomena ganjil tersebut pun menurutnya berlaku
pula di Indonesia, masyarakat Muslim sebagai mayoritas tetapi tidak dapat
berbuat banyak untuk memenuhi hak-haknya.
“Jadi, kembali di indonesia, kita ini mayoritas tidak bisa
berbuat apa-apa, di sana mayoritas selalu menindas yang minoritas. Jadi kalau
di Indonesia mayoritas gak berkuasa, yang minoritas mempecundangi yang
mayoritas,” tutup Ka’ban.(arrahmh/risalahtauhidnews)
0 komentar:
Posting Komentar